Kombinasi Proses Anaerobik & Aerobik
Selama ini proses pengolahan air limbah organik yang dominan di Indonesia adalah proses anaerobik seperti Septik Tank dan ABR (Anaerobic Baffled Reactor). Proses anaerobik ada untung karena mudah dioperasikan dan tidak membutuhkan listrik. Tetapi ada kelemahannya juga, yaitu kualitas efluen (air olahan) belum memadai. Sedangkan proses aerobik ada nilai plusnya karena kualitas efluennya bagus, tetapi ada nilai minus juga karena membutuhkan listrik. Dengan mempertimbangkan plus-minusnya dari kedua proses, PUSTEKLIM (Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair dan Padat) merekomendasikan sistem kombinasi anaerobik dan aerobik. Dengan sistem kombinasi ini, bisa mewujudkan proses yang hemat energi, hemat lahan, sekaligus kualitas efluennya bagus.
Pertanyaan pentingnya: dipilih proses apa saja sebagai proses aerobik dalam sistem kombinasi tersebut. Di antara berbagai jenis proses aerobik, RBC (Rotating Biological Contactors) punya keistimewaan: (1) Pengoperasian dan Perawatannya mudah, (2) Hemat Energi, (3) Hemat Lahan. Maka PUSTEKLIM merekomendasikan memilih RBC sebagai proses aerobik dalam sistem kombinasi anaerobik dan aerobik.
Prinsip RBC
RBC (Rotating Biological Contactors) adalah salah satu sarana pengolahan air limbah biologis. RBC terdiri dari satu seri kontaktor berbentuk cakram yang berputar dalam wadah/bejana semi-sirkuler. Jarak antara setiap kontaktor dengan kontaktor sebelahnya cukup dekat dan kurang lebih 40% dari kontaktornya terendam dalam air limbah.
Apabila air limbah (influen) dialirkan ke dalam bejana dan kontaktor diputar perlahan-lahan secara kontinu, lapisan mikroorganisme aerob terbentuk secara atomotis pada permukaan kontaktor. Mikroorganisme inilah menyerap, menguraikan dan menghilangkan polutan organik dalam air limbah, maka kualiatas air limbah efluen yang dikeluarkan dari bejana menjadi jauh lebih bersih dari influen dengan pengolahan aerobik ini.
Di antara berbagai jenis RBC, PUSTEKLIM memiliki jenis RBC yang bisa dianggap paling efisien di dunia – RBC Lattice Tiga-Dimensi. Oleh karenanya, PUSTEKLIM telah mengembangkan sistem kombinasi anaerobik dan aerobik, menggunakan RBC Lattice Tiga-Dimensi sebagai proses Aerobik.
RBC Lattice Tiga-Dimens
Kelebihan Sistem Kombinasi Anaerobik dan Aerobik, menggunakan RBC Lattice Tiga-Dimensi sebagai proses Aerobik
Dengan sistem kombinasi ini, bisa mewujutkan proses yang 1) kualitas efluen bagus; 2) pengoperasian dan perawatan gampang; 3) hemat energi; dan 4) hemat lahan.
1. Kualitas efluen (air olahan) bagus
Karena ada proses aerobik sesudah anaerobik, dapat kualitas efluen (air olahan) bagus terutama BOD dan COD yang memenuhi baku mutu
2. Pengoperasian dan Perawatan Gampang
Cara pengoperasiannya hanya putar saja dan struktur sarananya simple, maka pengoperasian dan perawatannya gampang.
3. Hemat Energi
Jika disbanding proses aerobik yang lain, pemakaiannya listriknya sekitar 50% dari Lumpur Aktif dan hanya 15 – 20% dari Contact Aeration,
4. Hemat Lahan
Jika dibanding IPAL anaerobik, kebutuhan lahannya 30-38% (IPAL Air Limbah Domestik, evaluasi Puslitbangkim)
Contoh Aplikasi Sistem Kombinasi Anaerobik dan Aerobik,menggunakan RBC Lattice Tiga-Dimensi sebagai proses Aerobik
Sistem kombinasi ini sudah diaplikasikan untuk berbagai kasus pengolahan air limbah termasuk pengolahan air limbah domestik secara komunal, pengolahan air limbah rumah sakit, pengolahan air limbah pabrik makanan, pengolahan air limbah pondok pesantren dsb. Sampai Juli 2024, 98 unit RBC sudah diinstalasi dan dijalankan di Indonesia.
IPAL Komunal Domestik